Langsung ke konten utama

Mengenal Tarekat Suster Fransiskus Misionaris Maria (FMM)


Tarekat Suster FMM ini didirikan pada 6 Januari 1877 di Otacamund, India. Pendirinya adalah Helene de Chappotin yang dikenal dengan nama Marie de la Passion yang lahir di Nantes, Prancis pada 21 Mei 1839. Panggilan misionarisnya mengantarnya ke tanah India. Atas petunjuk Paus Pius IX ia pun mendirikan Tarekat Misonaris Maria di India yang mengikuti cara hidup dan spiritualitas St. Fransiskus Assisi.

Marie de la Passion


Panggilan suster FMM adalah menghayati Injil dalam hidup sederhana, gembira dan damai, pembawa damai dalam dunia. Dalam semangat Bunda Maria, para suster FMM menyembah Tuhan Yesus Kristus dengan memusatkan hidup religiusnya pada Ekaristi; Menyerahkan diri sepenuhnya pada Penyelenggaraan Ilahi seperti Bunda Maria “Ecce” dan “Fiat“. Panggilan FMM yang bercorak aktif dan tetap kontemplatif, menekankan doa yang terpancar dalam karya kerasulan.

Kualitas dari waktu doa pribadi dan komunitas meneguhkan cara hidup misionaris FMM. Di Indonesia mereka banyak berkarya di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan pastoral, sosial-ekonomi dan sebagainya. Di Jakarta mereka hadir di daerah Slipi, Jakarta Barat.

Riwayat Singkat Hidup Marie de la Passion” karangan Marie-Thérèse de Maleissye:

Goncangan situasi di Eropa pada abad ke-19 akibat adanya berbagai revolusi, mendorong munculnya seorang wanita yang kini kita kenal sebagai Beata Marie de la Passion. Wanita yang perjuangan imannya diakui Gereja dan akhirnya diberi gelar Beata ini, adalah pendiri Kongregasi Suster-Suster Fransiskus Misionaris Maria (FMM).

Tulisan mengenai Beata Marie de la Passion ini, yang menceritakan tentang bagaimana masa muda dilaluinya, bagaimana pengalaman-pengalaman pahit dimaknainya secara positif, bagaimana ia menghadapi tantangan-tantangan pada zamannya, bagaimana imannya kepada Tuhan diwujudkan dalam tindakan-tindakan kasih, kiranya dapat memberi inspirasi dan sangat menarik untuk dibaca, tidak saja oleh para pengikutnya, tetapi juga oleh siapa saja yang ingin ‘kecipratan’ semangatnya.

Pesannya yang sederhana yaitu membangun dunia baru berdasarkan cinta kasih dan kebenaran, sangat relevan untuk zaman ini.

Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN LAGU MISA

        Tuhan Membuat Indah Rm. Markus Yumartana Ref. Tuhan membuat indah          pada waktunya;         Tuhan membuat indah          pada waktunya. (2x) Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati; Ada waktu’ tuk menabur, ada waktu ‘tuk menuai. Tuk segalanya ada waktunya, Tuk semuanya ada waktunya. Ref. Ada waktu ‘tuk tertawa, ada waktu ‘tuk menangis, Ada waktu ‘tuk bekerja, ada waktu ‘tuk berlibur. Tuk segalanya ada waktunya. Tuk semuanya ada waktunya. Ref. ======================================================================== Kasungu Ma (Repetitif; Lagu Dayak Manyan) Kasungu ma, Tuhan Atala Ari’ pamelum takam, takam, takam. (Kerinduanku pada Tuhan, Dia penopang hidup selamanya) =======================================================================   Hari-hari Kita Ref. Hari-hari kita sperti rumput         Ilalang,                       Bergerak  kemana  angin meniup.                       Hari-hari kita sperti bunga di                    

Integritas: Satunya Kata dan Perbuatan

Semuanya berawal disini ! Ada rasa ingin berkumpul dan bertemu dalam ikatan kasih bersama  Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) . Kami melangkah dilorong-lorong yang gelap diantara mayoritas iman yang ada. Kini, KMK Universitas Indraprasta PGRI hadir tidak hanya menjadi lilin yang menerangi jalan, namun juga menuntun kami berjalan mencapai cahaya keimanan.  Pada 24 - 26 Agustus 2016, kami bersama memulai merangkul para sahabat seiman di lingkungan kampus melalui kegiatan Festival ORMAWA. Dan dari hasil pencarian itu, tercatat 51 Orang Mahasiswa Katolik terdata. Nampak jelas perasaan bahagia mereka saat kami menggoreskan nama-nama mereka kedalam daftar penerimaan mahasiswa baru untuk bergabung di mata kuliah agama Katolik. Cahaya wajah mereka juga terlihat memiliki kerinduan dan keinginan untuk berkumpul dan bertemu dengan saudara seiman dimana Keluarga Mahasiswa Katolik sendiri hadir sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mereka kedepan. Hal ini sesuai

TATA GERAK LITURGI dalam Perayaan Ekaristi

Tanda Salib Tanda salib memiliki tiga makna, yaitu : Pertobatan atas dosa-dosa manusia Perlindungan dari Yang Jahat Mengingatkan kita akan janji baptis kita: menolak setan, mengakui iman dalam Kristus, dan kita dibaptis dalam misterTritunggal Kudus Dalam membuat tanda salib, kita mengucapkan “Dalam nama Bapa (jari menyentuh dahi), dan Putra (jarimenyentuh perut), dan Roh Kudus (jari menyentuh bahu ). Amin” Terdapat dua cara dalam membuat tanda salib. Pertama , dari atas kebawah, lalu dari kanan ke kiri. Dari atas ke bawah memiliki makna Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari orang Yahudi (kanan) ia menyampaikannya ke orang-orang non Yahudi (kiri). Kedua , dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.Dari kiri ke kanan berarti dari penderitaan kita menyeberang menuju kemuliaan, seperti Kristus yang menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan darineraka ke surga. Cara membuat tanda salib inilah yang digunakan umat katolik ritus latin. Kapan tanda