Langsung ke konten utama

Tanggapan Mahasiswa Katolik Universitas Indraprasta PGRI Tentang Misa Online Akibat Dampak Dari COVID-19




UKM KMK – COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sampai diketahui penyebaran wabah ini berasal dari Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. COVID-19 sudah menyebar keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia merespon dengan cepat untuk mengurangi penyebaran COVID-19 ini dengan mengeluarkan kebijakan, salah satunya adalah dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan segala bentuk aktivitas dirumah saja, misalnya seperti bekerja dirumah, belajar dirumah dan beribadah dirumah.


Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) juga merespon kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut. KAJ pun mengeluarkan kebijakan kepada umat Katolik untuk melakukan kegiatan ibadah dirumah secara online, yang dapat diakses dari Komunikasi Sosial (KomSos) KAJ melalui akun Youtube-nya. KAJ juga bekerja sama dengan stasiun televisi TVRI dan media Katolik lainnya untuk dapat memfasilitasi umat Katolik dalam perayaan ibadah misa secara online dirumah. Dengan dikeluarkannya kebijakan untuk mengadakan misa online, berbagai tanggapan pun muncul dari semua kalangan umat Katolik, terutama dari kalangan mahasiswa Katolik Unindra.

Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indraprasta PGRI (UKM KMK Unindra) melakukan penelitian melalui Divisi Penelitian dan Pengembangan yang beranggotakan Febe, Nunang dan Tomy dengan melakukan survey secara online melalui kuisioner yang disebarkan ke seluruh Mahasiswa Katolik Unindra dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan mengenai diadakannya misa secara online dirumah. 

Beberapa tanggapan/ kesan yang diberikan oleh Mahasiswa Katolik Unindra tentang Surat Keputusan KAJ untuk mengadakan misa secara online dirumah yang dikutip dari kuisioner yang disebarkan.

Klara, mahasiswa Pendidikan Matematika dalam tanggapannya mengatakan, “sebelumnya tidak pernah mengikuti misa online jadi merasa aneh aja gitu, tapi mengingat sudah keputusan dari KAJ dan sesuai juga dengan rujukan dari pemerintah saya sebagai masyarakat tetap harus mengkuti aturan atau keputusan yang sudah ditetapkan.

“Sangat terharu, karena bagaimana pun KAJ mengeluarkan surat keputusan tersebut untuk mencegah penyakit COVID-19, jadi kita tetap kerja sama satu sama lain terhindar dari segala kemungkinan yang ada tulis Maria Herlina Agung, salah satu  mahasiswa dari program studi Pendidikan Ekonomi.

Sebuah kerinduan hadir dari beberapa mahasiswa akan misa bersama di Gereja. Chend Nggolonangge mengutarakan,sangat rindu, rindu akan suasana Gereja, lagu-lagu Gereja, khotbah dari Pastor, roti dan anggur yang melambangkan Tubuh dan Darah Kristus yang menguatkan kita, bercanda terhadap teman-teman sanak saudara ketika selesai misa dan masih banyak yang lain.”

Bhenny, Mahasiswa Teknik Industri juga mengutarakan kerinduanya, “sangat rindu, semoga saja virus Corona ini cepat hilang dan kita bisa beribadah dengan baik dan nyaman di Gereja.”

Boy Fernando Lumban Raja selaku Ketua UKM KMK Unindra menyampaikan sangat mendukung surat keputusan yang telah dikeluarkan KAJ untuk melaksanakan ibadah misa secara online dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Walaupun sedikit sedih karena tidak dapat melaksanakan Perayaan Pekan Suci dan Paskah secara langsung di Gereja. Kita berharap COVID-19 ini cepat berakhir dan kita dapat kembali melaksanakan ibadah misa bersama di Gereja.

Boy juga mengajak untuk bekerja sama dan bersatu melawan COVID-19 dengan cara mengikuti protokol kesehatan yaitu rajin cuci tangan, rajin mandi, membersihkan lingkungan rumah, menggunakan masker ketika keluar rumah, melakukan physical distancing dan melaksanakan aktivitas dirumah saja seperti bekerja, belajar, beribadah dirumah serta jangan lupa untuk menjaga imunitas/daya tahan tubuh.



Editor : Maria Yosefin Bunga Nunang


#KMKUnindra
#KMKUnindraPeduli
#BersamaLawanCorona

Follow Akun Instagram UKM KMK Unindra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN LAGU MISA

        Tuhan Membuat Indah Rm. Markus Yumartana Ref. Tuhan membuat indah          pada waktunya;         Tuhan membuat indah          pada waktunya. (2x) Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati; Ada waktu’ tuk menabur, ada waktu ‘tuk menuai. Tuk segalanya ada waktunya, Tuk semuanya ada waktunya. Ref. Ada waktu ‘tuk tertawa, ada waktu ‘tuk menangis, Ada waktu ‘tuk bekerja, ada waktu ‘tuk berlibur. Tuk segalanya ada waktunya. Tuk semuanya ada waktunya. Ref. ======================================================================== Kasungu Ma (Repetitif; Lagu Dayak Manyan) Kasungu ma, Tuhan Atala Ari’ pamelum takam, takam, takam. (Kerinduanku pada Tuhan, Dia penopang hidup selamanya) =======================================================================   Hari-hari Kita Ref. Hari-hari kita sperti rumput         Ilalang,                       Bergerak  kemana  angin meniup.                       Hari-hari kita sperti bunga di                    

Integritas: Satunya Kata dan Perbuatan

Semuanya berawal disini ! Ada rasa ingin berkumpul dan bertemu dalam ikatan kasih bersama  Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) . Kami melangkah dilorong-lorong yang gelap diantara mayoritas iman yang ada. Kini, KMK Universitas Indraprasta PGRI hadir tidak hanya menjadi lilin yang menerangi jalan, namun juga menuntun kami berjalan mencapai cahaya keimanan.  Pada 24 - 26 Agustus 2016, kami bersama memulai merangkul para sahabat seiman di lingkungan kampus melalui kegiatan Festival ORMAWA. Dan dari hasil pencarian itu, tercatat 51 Orang Mahasiswa Katolik terdata. Nampak jelas perasaan bahagia mereka saat kami menggoreskan nama-nama mereka kedalam daftar penerimaan mahasiswa baru untuk bergabung di mata kuliah agama Katolik. Cahaya wajah mereka juga terlihat memiliki kerinduan dan keinginan untuk berkumpul dan bertemu dengan saudara seiman dimana Keluarga Mahasiswa Katolik sendiri hadir sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mereka kedepan. Hal ini sesuai

TATA GERAK LITURGI dalam Perayaan Ekaristi

Tanda Salib Tanda salib memiliki tiga makna, yaitu : Pertobatan atas dosa-dosa manusia Perlindungan dari Yang Jahat Mengingatkan kita akan janji baptis kita: menolak setan, mengakui iman dalam Kristus, dan kita dibaptis dalam misterTritunggal Kudus Dalam membuat tanda salib, kita mengucapkan “Dalam nama Bapa (jari menyentuh dahi), dan Putra (jarimenyentuh perut), dan Roh Kudus (jari menyentuh bahu ). Amin” Terdapat dua cara dalam membuat tanda salib. Pertama , dari atas kebawah, lalu dari kanan ke kiri. Dari atas ke bawah memiliki makna Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari orang Yahudi (kanan) ia menyampaikannya ke orang-orang non Yahudi (kiri). Kedua , dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.Dari kiri ke kanan berarti dari penderitaan kita menyeberang menuju kemuliaan, seperti Kristus yang menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan darineraka ke surga. Cara membuat tanda salib inilah yang digunakan umat katolik ritus latin. Kapan tanda