Langsung ke konten utama

Kuliah Online Menurut Pandangan Mahasiswa Unindra

Pengertian dan Proses Kuliah Online - Sistem Perkuliahan Berbasis ...

  

  Pandemi COVID-19 yang saat ini melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, menimbulkan dampak terhadap kehidupan manusia.Terjadi perubahan yang sangat signifikan di kehidupan manusia baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat dan lain sebagainya, yang berakibat banyak aktivitas yang diharuskan dilakukan di dalam rumah, seperti bekerja, belajar dan beribadah dirumah yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

 

    Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) telah memberlakukan system belajar jarak jauh atau kuliah online untuk seluruh mahasiswanya sejak Senin, 30 Maret hingga akhir semester genap.Terhitung hingga saat ini, sudah hampir tujuh minggu atau hampir dua bulan para mahasiswa menjalani kuliah online.

 

    Menurut pengertian Redemptus Eka Saputra yang merupakan salah satu mahasiswa tahun pertama di Unindra, kuliah online adalah proses perkulihaan jarak jauh yang berlangsung dan dilaksanakan dengan menggunakan jaringan internet dan dijalankan dengan memanfaatkan platform media belajar atau media sosial tertentu.

 

    Berdasarkan hasil kuisioner yang dibuat oleh divisi penelitian dan pengembangan UKM KMK Unindra, banyak mahasiswa juga menyampaikan keluh kesahnya tentang jadwal perkulihaan mengalami perubahan waktu yang tidak menentu atau tidak sesuai dengan jadwal kuliah seperti biasa. Bukan hanya itu, tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen juga lebih banyak dibandingkan saat perkuliahaan seperti tatap muka dan terkadang tugas yang diberikan secara mendadak dengan batas waktu pengumpulan yang sedikit. “Kuliah dengan sejuta permasalahan di desa, mulai dari sinyal, paketan dan memakan waktu yang banyak” ungkap Ervin Virnando dalam jawaban kuisionernya.

 

    Novalina mengungkapkan perasaanya bahwa tugas mendadak dari dosen membuat dirinya terburu-buru mengerjakannya, mengingat terkadang masalah sinyal tidak menentu dan terjadi error saat pengumpulan tugas. “Membuat pesan tugas dari grup terabaikan dan kadang tugas mendadak tersebut diberi batas waktu mepet dan saya suka telat mengumpulkan” tambahnya.

 

    Desdemona saat mendapat tugas mendadak juga merasakan panik, bingung dan terburu-buru mengerjakan tugas mendadak. “Agak takut, gugup, karena waktu mepet dan soal lumayan banyak ” ungkap Maria MiselaWona. Angga Nugraha pun juga merasakan lelah dan stress. Serta beberapa mahasiswa lainnya juga mengalami kepanikan, stress ,kesal, lelah dan sulit untuk memahami tugas yang diberikan karena kurang persiapan akibat tugas yang diberikan secara mendadak

 

    “Ada seneng dan gak senengnya. Senengnya dapat memanfaatkan teknologi. Gak senengnya gak bisa bertatap muka dengan dosen, ketemu temen-temen dan ada beberapa matakuliah yang sulit dilaksanakan kalau menggunakan kuliah online ” ungkap perasaan Salma selama mengikuti kuliah online.

 

    “Kadang-kadang kesal kalau lagi kuliah online tiba-tiba jaringan hilang” ungkap Falentina Mame. Benediktus Jeradu juga merasakan sedikit susah karena sering terjadi kendala baik dari pemahaman akan materi yang disampaikan juga hal-hal yang membantu dalam kuliah online seperti kuota habis ketika perkuliahan, jaringan buruk, laptop error dan lain hal.

 

    World Health Organiztion (WHO) menjelaskan bahwa seseorang yang sehat secara mental mampu menyadari kesanggupannya, menangani stress dalam kehidupan sehari-hari, bekerja dengan produktif, serta dapat berkontribusi untuk sekitarnya. Ditengah pandemi yang melanda bumi pertiwi saat ini, membuat kecemasan dan kepanikan terhadap mahasiswa dengan beban tugas yang cukup banyak diberikan pada saat proses perkulihaan jarak jauh yang diterapkan. Ditambah lagi akan kepanikan pandemi COVID-19 yang semakin hari makin meningkat. Hal ini dapat menganggu kesehatan mental mahasiswa terutama gangguan psikologis, seperti terus menerus mengalamikecemasan, kepanikan, dan perubahan suasana hati tanpa alasan yang jelas. Banyak mahasiswa yang butuh diperhatikan kesehatan mentalnya ditengah pandemi Covid-19.

 

    Untuk menghilangkan kejenuhan dalam mengerjakan tugas dan saat tidak ada perkuliahan online, beberapa mahasiswa melakukan kegiatan positif seperti mendengarkan musik sambil bernyanyi, bersih-bersih, membantu orang tua, bermain game, menonton drama korea, istirahat yang cukup, dan mengasah hobi/talenta yang mereka miliki. Dengan adanya kegiatan yang positif serta menjaga pola makan dan tidur tetap teratur, maka mahasiswa akan terhindar dari gangguan kesehatan mental, karena menjaga dan memperbaiki kesehatan mental sangatlah penting untuk dapat menjalani hidup dengan produktif. Selain itu, kita semua juga berharap supaya pandemic COVID-19 cepat selesai, agar semua dapatberjalan normal kembali.





Penulis : Maria Yosefin Bunga Nunang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN LAGU MISA

        Tuhan Membuat Indah Rm. Markus Yumartana Ref. Tuhan membuat indah          pada waktunya;         Tuhan membuat indah          pada waktunya. (2x) Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati; Ada waktu’ tuk menabur, ada waktu ‘tuk menuai. Tuk segalanya ada waktunya, Tuk semuanya ada waktunya. Ref. Ada waktu ‘tuk tertawa, ada waktu ‘tuk menangis, Ada waktu ‘tuk bekerja, ada waktu ‘tuk berlibur. Tuk segalanya ada waktunya. Tuk semuanya ada waktunya. Ref. ======================================================================== Kasungu Ma (Repetitif; Lagu Dayak Manyan) Kasungu ma, Tuhan Atala Ari’ pamelum takam, takam, takam. (Kerinduanku pada Tuhan, Dia penopang hidup selamanya) =======================================================================   Hari-hari Kita Ref. Hari-hari kita sperti rumput         Ilalang,                       Bergerak  kemana  angin meniup.                       Hari-hari kita sperti bunga di                    

Integritas: Satunya Kata dan Perbuatan

Semuanya berawal disini ! Ada rasa ingin berkumpul dan bertemu dalam ikatan kasih bersama  Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) . Kami melangkah dilorong-lorong yang gelap diantara mayoritas iman yang ada. Kini, KMK Universitas Indraprasta PGRI hadir tidak hanya menjadi lilin yang menerangi jalan, namun juga menuntun kami berjalan mencapai cahaya keimanan.  Pada 24 - 26 Agustus 2016, kami bersama memulai merangkul para sahabat seiman di lingkungan kampus melalui kegiatan Festival ORMAWA. Dan dari hasil pencarian itu, tercatat 51 Orang Mahasiswa Katolik terdata. Nampak jelas perasaan bahagia mereka saat kami menggoreskan nama-nama mereka kedalam daftar penerimaan mahasiswa baru untuk bergabung di mata kuliah agama Katolik. Cahaya wajah mereka juga terlihat memiliki kerinduan dan keinginan untuk berkumpul dan bertemu dengan saudara seiman dimana Keluarga Mahasiswa Katolik sendiri hadir sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mereka kedepan. Hal ini sesuai

TATA GERAK LITURGI dalam Perayaan Ekaristi

Tanda Salib Tanda salib memiliki tiga makna, yaitu : Pertobatan atas dosa-dosa manusia Perlindungan dari Yang Jahat Mengingatkan kita akan janji baptis kita: menolak setan, mengakui iman dalam Kristus, dan kita dibaptis dalam misterTritunggal Kudus Dalam membuat tanda salib, kita mengucapkan “Dalam nama Bapa (jari menyentuh dahi), dan Putra (jarimenyentuh perut), dan Roh Kudus (jari menyentuh bahu ). Amin” Terdapat dua cara dalam membuat tanda salib. Pertama , dari atas kebawah, lalu dari kanan ke kiri. Dari atas ke bawah memiliki makna Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari orang Yahudi (kanan) ia menyampaikannya ke orang-orang non Yahudi (kiri). Kedua , dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.Dari kiri ke kanan berarti dari penderitaan kita menyeberang menuju kemuliaan, seperti Kristus yang menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan darineraka ke surga. Cara membuat tanda salib inilah yang digunakan umat katolik ritus latin. Kapan tanda