Langsung ke konten utama

Musyawarah Bersama (MUBES) Ke XI dan Pemilihan Ketua KMK Unindra Periode 2024: Menuju Organisasi yang Dinamis dan Adaptif

Musyawarah Bersama (MUBES) Ke XI dan Pemilihan Ketua KMK Unindra Periode 2024: Menuju Organisasi yang Dinamis dan Adaptif

Pada tanggal 16 September 2024, Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Unindra menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES) tahunan ke XI. Acara penting ini menjadi wadah untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya, membahas Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) tiap divisi, serta menentukan kepemimpinan baru.

MUBES kali ini mengangkat tema "Menuju Organisasi yang Dinamis dan Adaptif", mencerminkan semangat KMK Unindra untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh pengurus, Steering Committee, Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Warek I Bidang Akademik & Kemahasiswaan, serta seluruh anggota KMK Unindra yang hadir yaitu 30 peserta.

Suasana MUBES yang Meriah dan Khidmat


Seiring dengan registrasi peserta, suasana MUBES semakin meriah dengan opening ceremonial yang dipandu oleh Katharina Stefania Ade Jaro sebagai Master of Ceremony. Doa pembuka oleh Aditya Bintang dan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Anggie Oktaviani sebagai dirigen, menambah khidmat acara.

                                                         
Sambutan hangat dari Ketua Pelaksana MUBES, Fransiscus Devicto,Ketua UKM KMK Unindra, AntonetteCleonisse Baka Tena, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Maryulis dengan delegasi Muthia Apriyani, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, Imam Ariwibowo, dan Warek I Bidang Akademik & Kemahasiswaan, Dr. Irwan Agus, S.E., MMSI, menandai dimulainya rangkaian acara. Dalam sambutannya, mereka menyampaikan apresiasi atas kinerja KMK Unindra sebagai organisasi kemahasiswaan katolik yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, mereka juga menekankan pentingnya terus meningkatkan kinerja dan adaptasi untuk menghadapi tantangan di masa depan.


 



Rangkaian Acara MUBES yang Dinamis


Acara inti MUBES meliputi laporan pertanggungjawaban oleh Ketua KMK Unindra dan pembahasan tata tertib serta konsideran MUBES. Sidang dipimpin oleh Angelica Sadut, dengan Anggie Oktaviani sebagai anggota dan Catarina Christa sebagai sekretaris. Selanjutnya, palu sidang diserahkan kepada Muthia Apriyani sebagai pimpinan sidang, Maria Bernadeta Hastari sebagai anggota, dan Kalista De Marilla Sare sebagai sekretaris.

 

 

 

Laporan pertanggungjawaban dari setiap pengurus divisi, mulai dari Ketua, Wakil, Bendahara, Liturgi, Humas dan Publikasi Media, Kewirausahaan dan Minat Bakat, dibacakan oleh Antonette Cleonisse Baka Tena, Ketua KMK Unindra. Setelah itu, dilakukan pendemisioneran setiap pengurus divisi dan foto bersama.

Pemilihan Ketua Baru dengan Visi dan Misi yang Menjanjikan

Tiga calon ketua KMK Unindra periode 2024, Benedictus Edric, Agnes Krista Oktavia, dan Francesco Igor Gian Latwon Angelo, kemudian mempresentasikan visi dan misi mereka. Ketiganya memiliki semangat untuk

menjadikan KMK Unindra sebagai organisasi yang solid, beriman, komunikatif, kreatif, inovatif, dan berintegritas, serta membawa perubahan positif di lingkungan kampus dan masyarakat.



Melalui proses musyawarah anggota, Francesco Igor Gian Latwon Angelo terpilih sebagai Ketua KMK Unindra periode 2024. Serah terima jabatan dari Antonette Cleonisse Baka Tena kepada Francesco Igor Gian Latwon Angelo menandai dimulainya kepemimpinan baru.





MUBES yang Sukses dan Penuh Makna

MUBES KMK Unindra 2024 berjalan lancar dan penuh khidmat. Meskipun di awal terdapat beberapa kendala, semangat dan dinamika diskusi tetap terjaga. Acara diakhiri dengan penandatanganan presidium, pembacaan hasil MUBES, doa penutup, dan dokumentasi foto bersama.

MUBES ini menjadi tonggak penting bagi KMK Unindra dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan kepemimpinan baru dan semangat yang terbarukan, diharapkan KMK Unindra akan terus berkembang sebagai organisasi yang dinamis dan adaptif, serta menjadi wadah bagi mahasiswa katolik untuk berkontribusi positif bagi lingkungan kampus dan masyarakat.

 





 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN LAGU MISA

        Tuhan Membuat Indah Rm. Markus Yumartana Ref. Tuhan membuat indah          pada waktunya;         Tuhan membuat indah          pada waktunya. (2x) Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati; Ada waktu’ tuk menabur, ada waktu ‘tuk menuai. Tuk segalanya ada waktunya, Tuk semuanya ada waktunya. Ref. Ada waktu ‘tuk tertawa, ada waktu ‘tuk menangis, Ada waktu ‘tuk bekerja, ada waktu ‘tuk berlibur. Tuk segalanya ada waktunya. Tuk semuanya ada waktunya. Ref. ======================================================================== Kasungu Ma (Repetitif; Lagu Dayak Manyan) Kasungu ma, Tuhan Atala Ari’ pamelum takam, takam, takam. (Kerinduanku pada Tuhan, Dia penopang hidup selamanya) =======================================================================   Hari-hari Kita Ref. Hari-hari kita sperti rumput         Ilalang,     ...

TATA GERAK LITURGI dalam Perayaan Ekaristi

Tanda Salib Tanda salib memiliki tiga makna, yaitu : Pertobatan atas dosa-dosa manusia Perlindungan dari Yang Jahat Mengingatkan kita akan janji baptis kita: menolak setan, mengakui iman dalam Kristus, dan kita dibaptis dalam misterTritunggal Kudus Dalam membuat tanda salib, kita mengucapkan “Dalam nama Bapa (jari menyentuh dahi), dan Putra (jarimenyentuh perut), dan Roh Kudus (jari menyentuh bahu ). Amin” Terdapat dua cara dalam membuat tanda salib. Pertama , dari atas kebawah, lalu dari kanan ke kiri. Dari atas ke bawah memiliki makna Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari orang Yahudi (kanan) ia menyampaikannya ke orang-orang non Yahudi (kiri). Kedua , dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.Dari kiri ke kanan berarti dari penderitaan kita menyeberang menuju kemuliaan, seperti Kristus yang menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan darineraka ke surga. Cara membuat tanda salib inilah yang digunakan umat katolik ritus latin. Kapan tanda ...

Yuks... !!! MENGENAL PERALATAN MISA

1.  Ampul  adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung kecil dengan tutup di atasnya. Dalam gereja Katolik, ampul digunakan pada saat misa kudus sebagai tempat anggur dan air yang nantinya akan dituangkan ke dalam  piala atau cawan . Selalu ada dua ampul di atas meja  kredens dalam setiap Misa, yang satu berisi anggur, sedangkan yang lainnya berisi air. Pada saat memulai  doa syukur agung ,  misdinar  akan menuangkan anggur dari ampul ke dalam  piala , yang selanjutnya anggur itu akan di konsekrasi. Setelah selesai komuni,  misdinar  akan mengambil air dari ampul dan menuangkannya ke dalam  sibori  untuk membersihkan remah remah dari  hosti  di dalam  sibori  untuk selanjutnya diminum oleh  pastur 2.  Aspergilum , (berasal dari bahasa Latin “aspergere” yang berarti “mereciki”), adalah sebatang tongkat pendek, di ujungnya terdapat sebuah bola logam yang b...