Langsung ke konten utama

Yuks... !!! MENGENAL PERALATAN MISA

1. Ampul adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung kecil dengan tutup di atasnya. Dalam gereja Katolik, ampul digunakan pada saat misa kudus sebagai tempat anggur dan air yang nantinya akan dituangkan ke dalam piala atau cawan. Selalu ada dua ampul di atas meja kredensdalam setiap Misa, yang satu berisi anggur, sedangkan yang lainnya berisi air.
Pada saat memulai doa syukur agungmisdinar akan menuangkan anggur dari ampul ke dalam piala, yang selanjutnya anggur itu akan di konsekrasi. Setelah selesai komuni, misdinar akan mengambil air dari ampul dan menuangkannya ke dalam sibori untuk membersihkan remah remah dari hosti di dalam sibori untuk selanjutnya diminum oleh pastur

2. Aspergilum, (berasal dari bahasa Latin “aspergere” yang berarti “mereciki”), adalah sebatang tongkat pendek, di ujungnya terdapat sebuah bola logam yang berlubang-lubang, dipergunakan untuk merecikkan air suci pada orang atau benda dalam Asperges dan pemberkatan. Bejana Air Suci adalah wadah yang dipergunakan untuk menampung air suci; ke dalamnya aspergilum dicelupkan.
Sebuah aspergilum adalah alat yang digunakan dalam upacara liturgi pemercikkan air suci. Secara umum ada dua jenis aspergilum:
  • Sikat yang dicelupkan di dalam air dan dicipratkan.
  • Bola berlubang pada ujung sebuah tongkat pendek. Ada yang memiliki spons atau penyimpanan internal yang mengeluarkan air ketika terguncang, sementara yang lain secara periodik harus dicelupkan ke dalam sebuah aspersorium.
Sebuah aspergilum digunakan di agama Katolik Roma dan Anglikan, termasuk ritus Pembaptisan dan selama musim Paskah. Selain itu, seorang imam akan menggunakan aspergilum untuk memberkati daun palma dalam misa minggu palma. Pada misa requiem, aspergilum digunakan untuk memerciki peti mati. Dalam pemberkatan rumah aspergilum digunakan untuk pemercikan setiap ruangan rumah.

3. Aspersorium adalah sebuah wadah air suci yang akan digunaka untuk upacara pemercikan. Dalam penggunaannya, aspersorium selalu digunakan bersama dengan aspergilum.


4. Korporal, berasal dari bahasa Latin “corporale”, adalah sehelai kain lenan putih berbentuk bujursangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya; seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda. Korporale adalah yang terpenting dari antara kain-kain suci. Dalam perayaan Ekaristi, imam membentangkan korporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai dipergunakan, korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas piala.

5. Lavabo, berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh”, adalah bejana berbentuk seperti buyung kecil, atau dapat juga berupa mangkuk, tempat menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo untuk dipergunakan mengeringkan tangan imam.
Nama lavabo ("Aku akan membasuh") diambil dari kata-kata yang ada di kitab Mazmur 26:6-12 "Aku akan membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu ya Tuhan."

6. Monstrans adalah wadah yang digunakan Gereja KatolikGereja Katolik Lama, dan Gereja Anglikan untuk memajang Hosti Ekaristi yang sudah dikonsekrasi dalam upacara Adorasi Ekaristi atau Pemberkatan Sakramen Maha Kudus. Diciptakan pada abad pertengahan untuk memajang relikui-relikui di depan umum, monstrans kini biasanya dikhususkan sebagai wadah Hosti. Kata monstrans berasal dari kata Latin monstrare, artinya "memperlihatkan" atau "mempertunjukkan". Dalam Bahasa Latin monstrans disebut ostensorium (dari kataostendere, "memperlihatkan"). Dalam Gereja Anglikan, monstrans disebut monstre atau monstral.

7. Navikula (disebut juga Wadah Dupa) adalah bejana tempat menyimpan serbuk dupa yang akan dipakai di turibulum. Dalam penggunaannya, navikula tidak pernah terpisah dari turibulum.

8. Palla berasal dari bahasa Latin “palla corporalis” yang berarti “kain untuk Tubuh Tuhan”, adalah kain lenan putih yang diperkeras, sehingga menjadi kaku seperti papan, bentuknya bujursangkar, dipergunakan untuk menutupi piala. Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajuritRomawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus.
Palla dibordir dengan gambar salib, Anak Domba atau simbol Ekaristi lainnya.

9. Patena, berasal dari bahasa Latin “patena” yang berarti “piring”, adalah piring di mana hosti diletakkan. Patena, yang sekarang berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang; maka bentuknya menjadi lebih kecil dan sejak abad kesebelas sudah dalam ukuran seperti sekarang. Menurut Pedoman Umum Misale Romawi (2000), untukkonsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat (No. 331). Patena, yang biasa diletakkan di atas piala, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas.

10. Piala, dalam bahasa Latin disebut "calix" yang berarti "cawan", adalah bejana yang tersuci di antara segala bejana. Piala adalah cawan yang menjadi wadah anggur untuk dikonsekrasikan.

11. Piksis berasal dari bahasa Latin “pyx” yang berarti “kotak”, adalah sebuah wadah kecil berbentuk bundar dengan engsel penutup, serupa wadah jam kuno. Piksis biasanya dibuat dari emas. Piksis dipergunakan untuk menyimpan hosti yang sudah dikonsekrasi, yang akan dihantarkan kepada mereka yang sakit, atau yang akan ditahtakan dalam kebaktian kepada Sakramen Mahakudus.

12. Purifikatorium adalah kain yang terbuat dari linen, yang digunakan untuk menyeka bibir piala, untuk pembersihan nampan, untuk mengeringkan cawan dan untuk mengeringkan tangan para imam atau diakon. Purifikatorium ini dibawa di atas piala pada saat membawa persembahan ke altar, dan ada di sebelah korporal.

13. Sibori berasal dari bahasa Latin κιβώριον (kibōrion) yang berarti “piala dari logam”, adalah bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Sibori adalah wadah untuk hosti yang akan dibagikan saat komuni. Sibori dibuat dari logam mulia, bagian dalamnya biasa dibuat dari emas atau disepuh emas.

14. Turibulum atau disebut juga Pedupaan atau wiruk adalah sebuah alat untuk mendupai yang terbuat dari logam dan di gantung dengan rantai.
Dalam penggunaannya, turibulum akan diisi dengan arang yang membara, dimana serbuk dupa akan dimasukkan dan terbakar sehingga menghasilkan asap.

Semoga bermanfaat ya sob :)..
selain artikel ini memberi pengetahuan alangkah baiknya kita mengenal dan tahu tidak sekedar mengikuti perayaan ekaristi saja. Salam Damai Kristus 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN LAGU MISA

        Tuhan Membuat Indah Rm. Markus Yumartana Ref. Tuhan membuat indah          pada waktunya;         Tuhan membuat indah          pada waktunya. (2x) Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati; Ada waktu’ tuk menabur, ada waktu ‘tuk menuai. Tuk segalanya ada waktunya, Tuk semuanya ada waktunya. Ref. Ada waktu ‘tuk tertawa, ada waktu ‘tuk menangis, Ada waktu ‘tuk bekerja, ada waktu ‘tuk berlibur. Tuk segalanya ada waktunya. Tuk semuanya ada waktunya. Ref. ======================================================================== Kasungu Ma (Repetitif; Lagu Dayak Manyan) Kasungu ma, Tuhan Atala Ari’ pamelum takam, takam, takam. (Kerinduanku pada Tuhan, Dia penopang hidup selamanya) =======================================================================   Hari-hari Kita Ref. Hari-hari kita sperti rumput         Ilalang,                       Bergerak  kemana  angin meniup.                       Hari-hari kita sperti bunga di                    

Integritas: Satunya Kata dan Perbuatan

Semuanya berawal disini ! Ada rasa ingin berkumpul dan bertemu dalam ikatan kasih bersama  Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) . Kami melangkah dilorong-lorong yang gelap diantara mayoritas iman yang ada. Kini, KMK Universitas Indraprasta PGRI hadir tidak hanya menjadi lilin yang menerangi jalan, namun juga menuntun kami berjalan mencapai cahaya keimanan.  Pada 24 - 26 Agustus 2016, kami bersama memulai merangkul para sahabat seiman di lingkungan kampus melalui kegiatan Festival ORMAWA. Dan dari hasil pencarian itu, tercatat 51 Orang Mahasiswa Katolik terdata. Nampak jelas perasaan bahagia mereka saat kami menggoreskan nama-nama mereka kedalam daftar penerimaan mahasiswa baru untuk bergabung di mata kuliah agama Katolik. Cahaya wajah mereka juga terlihat memiliki kerinduan dan keinginan untuk berkumpul dan bertemu dengan saudara seiman dimana Keluarga Mahasiswa Katolik sendiri hadir sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mereka kedepan. Hal ini sesuai

TATA GERAK LITURGI dalam Perayaan Ekaristi

Tanda Salib Tanda salib memiliki tiga makna, yaitu : Pertobatan atas dosa-dosa manusia Perlindungan dari Yang Jahat Mengingatkan kita akan janji baptis kita: menolak setan, mengakui iman dalam Kristus, dan kita dibaptis dalam misterTritunggal Kudus Dalam membuat tanda salib, kita mengucapkan “Dalam nama Bapa (jari menyentuh dahi), dan Putra (jarimenyentuh perut), dan Roh Kudus (jari menyentuh bahu ). Amin” Terdapat dua cara dalam membuat tanda salib. Pertama , dari atas kebawah, lalu dari kanan ke kiri. Dari atas ke bawah memiliki makna Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari orang Yahudi (kanan) ia menyampaikannya ke orang-orang non Yahudi (kiri). Kedua , dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.Dari kiri ke kanan berarti dari penderitaan kita menyeberang menuju kemuliaan, seperti Kristus yang menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan darineraka ke surga. Cara membuat tanda salib inilah yang digunakan umat katolik ritus latin. Kapan tanda