Langsung ke konten utama

Postingan

Telah Rilis! Logo Resmi HUT ke-7 KMK UNINDRA, Berikut Makna Filosofisnya

Logo Resmi HUT ke-7 KMK UNINDRA Pada awal September tahun 2019, KMK UNINDRA merilis pertama kali logo ulang tahun HUT  KMK UNINDRA, untuk yang ke 7 tahun. Digagas dan dirancang oleh ketua seksi Humas KMK UNINDRA, Nickholas Oliver (DKV, 2017), serta telah mendapatkan persetujuan dari kakak-kakak Steering Committe (pembimbing), dan teman-teman pengurus lainnya. Nantinya ulang tahun KMK UNINDRA akan bertepatan pada tanggal 24 September. Bukan hanya sekedar logo, terdapat pula makna dan arti filosofis yang ada dalam logo ini. Terlebih lagi mengambil beberapa unsur yang ada dalam logo KMK UNINDRA itu sendiri. Mengartikan semangat, doa, dan harapan untuk KMK UNINDRA yang lebih baik, khususnya perjalanan dan perjuangan wadah ini selama 7 tahun. Berikut merupakan arti dan makna filosofis dari logo tersebut. Teks menggunakan font Futura Md BT. Bentuk angka 7 melambangkan hubungan antara kita manusia dengan Allah melalui perantaraan Yesus Kristus, dengan semangat muda mahasiswa di d

Retret KMK Unindra 2018 : KMK Unindra is Ready to God Mission

               KMK Unindra menggelar Retret yang biasa dilakukan tiap tahunnya. Acara Retret berlangsung selama 3 hari 2 malam, yaitu pada hari Jumat, 30 November - Minggu, 2 Desember 2018. Ketua Panitia oleh Teodora Oliva Arda, digelar di Biara Santa Faustina, Tanjung Halar, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.     Kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri dari mahasiswa baru 2018 dan beberapa mahasiswa lama 2017. Ada lebih dari 20 panitia pelaksana, turut hadir undangan dari 3 Frater OFM (Fransiskan), 2 orang perwakilan dari PMKAJ-US, beberapa kakak-kakak Steering Committee , dan Romo Ignasius Swasono selaku Romo Moderator PMKAJ-US di hari minggu-nya.        Kegiatan ini bertema "KMK Unindra is Ready to God Mission" yaitu dimana tentang apa misi yang harus dilakukan sebagai hamba-Nya, khususnya bagi orang muda atau mahasiswa. HARI PERTAMA  RETRET KMK UNINDRA 2018       Di hari pertama semua peserta berkumpul di Kampus B Gedong untuk berdoa dan mempersiapkan

Renungan, Kurban Pelayanan

Gambar: Ilustrasi (Sumber: eKatolik) Manakah yang lebih baik? Mampu melakukan banyak hal yang dibutuhkan atau sesuai dengan talenta kita masing-masing yang telah Tuhan berikan? . Jadi, tidak ada salahnya dari kedua pilihan tersebut. Semua kembali ke pilihan masing-masing. . Namun, lakukanlah dengan sepenuh hati dan kerelaan, serta yang terpenting adalah haruslah ada "kurban" yang kita persembahkan kepadanya. . Mari kita persembahkan "Lembu yang Tambun" untuk Tuhan, maka Tuhan akan bersukacita, dan Tuhan akan memberikan upah yang sama kepada setiap pekerja, karena Ia adalah Tuhan yang murah hati . Dari padaNyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. (Efesus 4:16). (no/sf)

Menggali Potensi Diri, KMK UNINDRA Menggelar Workshop Public Speaking

Sesi Foto Bersama Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indraprasta PGRI ( KMK UNINDRA ) menggelar Workshop Public Speaking yang bertema “Pentingnya Public Speaking Bagi Mahasiswa” yang dibuka pagi (Sabtu,7/7) oleh Ketua Pelaksana Workshop Public Speaking, Boy Fernando Lumbanraja dilaksanakan di Wisma SY, Depok.  Acara diawali dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" Kegiatan ini  dihadiri hampir 30 orang peserta ini melibatkan seluruh panitia, pengurus dan anggota KMK Unindra serta didampingi pula oleh beberapa Steering Committee  (SC) KMK Unindra. Workshop ini merupakan Program Tindak Lanjut yang sepenuhnya dirancang dan dikonsepkan oleh para panitia yang sebelumnya telah mengikuti program kaderisasi pada 1-3 Juni 2018 silam. Acara berjalan aktif dan edukatif karena didukung pula oleh peserta yang antusias dan kooperatif selama acara berlangsung. Kepala Divisi Pendidikan Kompas Gramedia, Jerry Udampo mengisi kegiatan kali ini sebagai narasumber.

Kaderisasi 2018: Membentuk Kepemimpinan Yang Berbhinneka

Peserta Kaderisasi KMK UNINDRA 2018 HARI I  Peserta melaksanakan Upacara Bendera Dihari pertama kegiatan kaderisasi, kami mulai dengan perkenalan diri masing-masing peserta kaderisasi beserta panitia kegiatan kaderisasi tersebut. Disini kami mulai saling mengenal satu sama lain dan secara tidak langsung kami dilatih untuk berbicara didepan banyak orang mulai dari hal kecil seperti perkenalan diri. Sebelum kami mengikuti materi yang akan dibawakan oleh   beberapa Narasumber, para panitia Kaderisasi mengajak kami para peserta untuk membuat kontrak belajar berdasarkan kesepakatan bersama, dan kontrak belajar ini akan berlaku selama kami mengikuti kegiatan kaderisasi ini. Banyak poin-poin yang bisa kami ambil dari kontrak belajar tersebut,salah satunya adalah bagaimana tentang pentingnya sebuah sikap disiplin waktu dan kebersamaan. Secara tidak langsung kontrak belajar yang telah kami sepakati sebelumnya membentuk karakter kami agar mendorong tumbuh kembang kedisip

Opini: Motivasi Membaca dan Menulis bagi Mahasiswa

Kegiatan membaca ini merupakan prosedur untuk memahami tulisan sendiri maupun tulisan orang lain. Salah satu cara belajar berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan membaca. Semakin kita rajin membaca, pengetahuan semakin bertambah. Dengan membaca, seseorang akan semakin terbiasa menggunakan kata-kata dan kalimat yang tentu saja semakin mudah baginya untuk berbicara di depan umum. Mengapa membaca sangat penting bagi mahasiswa? Mengapa mahasiswa malas dan jarang membaca? Pertanyaan ini mungkin dianggap remeh oleh sebagian mahasiswa. Namun demikian, untuk melaksanakannya sangat sulit. Para mahasiswa sering dimanjakan oleh SOSMED. Perilaku instan para mahasiswa ini sepertinya sukar diubah. Dengan berbagai macam alasan yang dilontarkan oleh mahasiswa, seperti tugas banyak, cari di internet menjadi lebih mudah, dan lain-lain. Ada juga yang mengatakan, penyelesaian tugas dalam kurun waktu yang sangat singkat akan terlalu lama jika mencari materi di dalam buku. Cara pan

7TH ASIAN YOUTH DAY STATEMENT

We, the participants of the 7th Asian Youth Day held in Jogjakarta, Indonesia from August 2-6, 2017, are the millennials. We face problems and challenges in living our Catholic faith and live in a globalized era that impacts our life. Rapid technological advances give rise to consumerism, addictions, and loss of our own identity because of the fading culture. We cannot avoid modernization. Some of us may lack confidence in living our own faith. Due to pressures arising from intolerance and feeling left behind, we lack intimacy with God and His creation. We feel like we do not have enough support from different sectors of society. Therefore, as the Catholic youth of Asia, we need the chance and space to be heard and noticed. Despite the challenges we face, we have the capabilities to overcome them. These qualities play an important part for the continuity of the Catholic faith. As youth we are empowered by the Holy Spirit which gives us the energy and fire to spread the Gospel in